0

Kantong Plastik.

Salah satu cara untuk menanggulangi permasalahan sampah di Indonesia terutama problem sampah plastik, pemerintah mengeluarkan kebijakan Kantong Plastik Berbayar. Sebanyak 17 kota akan ikut menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar sehingga mengurangi jumlah sampah plastik. Kebijakan tersebut telah diluncurkan bersamaan dengan Hari Peduli Sampah Nasional pada 21 Februari yang lalu di Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Ambon dan Papua.

Dengan menggandeng pengusaha retail,  pemerintah mewajibkan masyarakat yang berbelanja khususnya di supermarket membayar Rp 200 per kantong plastik. Kebijakan tersebut diujicobakan selama kurun waktu 3 bulan. Ketentuan ini tertuang dalam surat edaran bernomor S.1230/ tertanggal 17 Februari 2016 yang diterbitkan Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Program kantong plastik berbayar yang digagas pemerintah ini sebenarnya merupakan langkah besar dan revolusioner. Embrionya, kantong plastik berevolusi ke bentuk dan material lebih baik dan ramah lingkungan. Kebijakan membayar kantong plastik memacu masyarakat mendayagunakan kantong plastik bekas, kantong kain, atau keranjang belanja yang sering dimanfaatkan ibu-ibu dahulu. Tujuan akhir ini supaya bisa mengubah mind set dan perilaku masyarakat tentang pentingnya ikut serta aktif menekan penggunaan kantong plastik. Karena permasalahan sampah khususnya plastik bukan saja tanggung jawab pemerintah saja akan tetapi peran serta dan kesadaran masyarakat juga sangat dibutuhkan.

Langkah serupa juga sudah diterapkan di beberapa negara lain sejak lama. Bahkan di luar negeri, wadah buat membawa belanjaan sudah digantikan oleh kantong dari kertas dan kain. Contohnya seperti kebijakan di negara Hongkong dan Inggris. Di Hong Kong masyarakat yang berbelanja dan menggunakan kantong plastik harus membayar 50 sen. Upaya tersebut bisa menurunkan konsumsi plastik sampai 73 persen dengan program kantong plastik berbayar. Alasannya adalah karena jumlah sampah plastik semakin meningkat saban hari. Dan masalahnya, plastik sangat sulit diurai hingga seratus tahun pun terkadang masih tetap ada. Hal itu disadari sangat mengancam kelestarian lingkungan.

Efektif tidaknya kebijakan kantong plastik berbayar ini, kembali kepada masyarakat sebagai konsumen pemakai plastik. Mudahnya mendapatkan kantong plastik dan harganya yang sangat murah membuat penggunaan kantong plastik secara berlebihan telah menjadi kebiasaan di tengah masyarakat. Kebiasaan ini sulit dihilangkan, tetapi bukan berarti tidak bisa dihilangkan sama sekali. Jadi yang sebenarnya dimusuhi bukan kantong plastiknya tapi si pemakainya.

Sebenarnya berbagai usaha kreatif telah dilakukan masyarakat untuk menanggulangi sampah plastik ini, seperti  kegiatan telah dilakukan di tengah masyarakat, di antaranya operasi plastik, plastik tak asik, headbag plastic, petisi pay for plastic, plastic detoc, bombe kantong plastik, dan rampok kantong plastik. Rampok kantong plastik adalah kegiatan dimana saat menemui orang di jalan yang membawa kantong plastik, maka akan kita rampok dan kita tukar dengan tas jinjing. Sedangkan dari para pengusaha retail sendiri telah berjanji untuk mewajibkan penggunaan kantong plastik jenis "oxo biodegradable". Yaitu kantong plastik yang lebih mudah terurai dan  ramah lingkungan sehingga akan menimbulkan dampak lingkungan paling minimal serta memenuhi standar nasional yang ditetapkan pemerintah.

Sebagai masyarakat pengguna aktif kantong plastik, dituntut kesadarannya untuk lebih meminimalkan penggunaan kantong plastik sehari-hari, lebih bijak untuk menyediakan kantong belanjaan khusus dari jenis kain. Selain lebih hemat biaya, tidak repot membawa, kita juga telah aktif berperan untuk menjaga kebersihan lingkungan dari sampah plastik. Dan juga sebagai wujud kepedulian kita sebagai warga negara yang baik.

Untuk menyikapi dengan bijak program kantong plastik berbayar, berikut ini trik-trik ketika berbelanja yang bisa kita praktekkan sehari-hari :
  1. Selalu menyimpan tas belanja, baik di tas, ransel atau didalam kendaraan kita. Jadi bisa diambil sewaktu-waktu ketika kita mau belanja              .
  2. Membeli atau membuat sendiri tas khusus untuk belanja. Selain jenis tas belanja yang bisa kita dapatkan dengan membeli, kita bisa juga berkreasi untuk menciptakan tas belanja sesuai dengan model keinginan kita.
  3. Tidak perlu malu untuk mengatakan tidak perlu kantong plastik lagi karena sudah membawa sendiri.
  4.  Mengingatkan kepada kasir bahwa kita sudah membawa kantong belanja sendiri.
  5. Bila kita lupa membawa tas belanjaan, masukkan barang belanjaan langsung ke dalam tas kita kalau hanya belanja barang berukuran kecil dan sedikit.
Lewat kebijakan kantong plastik berbayar, semoga harapan pemerintah dan masyarakat akan terciptanya kebersihan lingkungan dapat terwujud. Dan persoalan sampah bisa sedikit terurai untuk kemaslahatan manusia di masa yang akan datang.













Post a Comment

 
Top