0

 

Assalamu'alaikum

Siapa sih yang gak suka ama masakan kepiting?? Tua muda, kamu aku, orang lokal ato bule sekalipun pasti akan mengangguk-angguk setuju, tandanya sangat sangat hobi dengan jenis masakan berbahan dasar kepiting. Yah terkecuali khusus bagi mereka yang memang mempunyai riwayat alergi terhadap kepiting. Oh kasihannya. Jenis kelompok manusia satu ini, tidak akan pernah merasakan nikmat tiada tara, taste masakan kepiting. Hehehe. Jadi Terima dengan lapang dada aja deh. Setuju dong. 

Ini kisah si kepiting yang berasal dari kecamatan Ujung Pangkah, sebuah kota kecil bagian dari Kabupaten Gresik. Kota dimana terletak di bagian pesisir pantai Gresik yang berhadapan langsung dengan Pulau Madura ataupun Pulau Bali. 

Dari sekian banyak nya mata pencaharian penduduk nya, sebagian besar tentunya menjadi nelayan itu hampir 80 persennya. Sebagian kecil pedagang, pegawai dan penambak dan juga pekerjaan lainnya dengan skala kecil. 

Khusus untuk nelayan atau penambak sendiri, ini sama-sama terjun di bidang yang sama yaitu perikanan. Bedanya kalau nelayan ya langsung pergi melaut jauh sedangkan penambak sendiri mereka mempunyai lahan tambak. Dan memelihara jenis ikan tambak atau udang dan kepiting. 

Disini untuk kepiting ada 2 jenis ya, dari kepiting air asin yaitu hasil nelayan melaut atau penambak air asin dan dari air tawar dari tambak air tawar. 

Sebenarnya dilihat dari ciri-ciri fisiknya sih, kepiting aain atau tawar sama aja, gak ada bedanya. Jadi setelah kepiting sampai ke tangan suplier, kepiting ini dicampur aja, harga ya sama. Yang membedakan ya ukuran besar dan kecil. 

Untuk di Ujung Pangkah ini, ternyata banyak juga para suplier kepiting, keong atau ikan. Karena memang daerah pantai, yang sebagian besar menghasilkan berton ton ikan, kepiting atau jenis perikanan lainnya. 

Khusus kepiting ini, dari wawancara aku kemarin, dengan seorang suplier kepiting, ternyata jenis kepiting ini dimanfaatin dengan 3 kategori. Yaitu kepiting untuk dijual di pasar. Kepiting ini didistribusikan ke pasar pasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sendiri. Jadi sebatas kebutuhan rumah tangga. 

Yang kedua, jenis kepiting yang diperuntukkan untuk dikupas. Jenis ini untuk memenuhi kebutuhan home industri. Home industri yang mengolah bahan utama kepiting menjadi produk makanan varian lainnya. 

Sedangkan yang ketiga, kepiting ini khusus dimanfaatkan hanya untuk ekspor aja. Standar ukuran kepiting tentunya lebih bagus dari kemanfaatan 2 kepiting lainnya. Karena berhubungan dengan ekspor yang mengedepankan kualitas dan kuantitas tentunya, syaratnya ya wajib berukuran paling besar. Sesuai dengan standar permintaan pengimpor. 

Dari informasi suplier sendiri, mereka mengirim kepiting ke negeri Cina. Karena permintaan dari Cina sangat bagus dan kontiyu. 

Kenyataan kalau kepiting Pangkah benaru diakui secara kualitas. Dari segi harga juga gak kalah saing dengan pengekspor lainnya, khususnya dari negara lain. 

Jadi aku sangat bangga banget, kalau ternyata produk makanan lokal kita, khususnya dari daerah aku sendiri, bisa menembus pasaran internasional. 

Semoga kedepannya, prospek keberadaan kepiting ini, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Ujung Pangkah khususnya, dan secara global, perekonomian wilayah Jawa Timur semakin terdongkrak ke arah sejahtera yang sesungguhnya. 

Terima Kasih untuk para nelayan ataupun penambak, berkat kerja keeas kalian, si kepiting lokal ini bisa merasakan jalan-jalan ke luar negeri, khususnya ke negeri Cina. 

Semoga tulisan ini bermanfaat. Barokallah. Salam sehat dan bahagia. 

Waalaikumsalam wr.wb.



Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post

Post a Comment

 
Top