Tidak dapat dinilai oleh apapun makna sebuah keluarga itulah yang membuat aku menyadari dan bertekad bahwa keluargaku lah satu-satu tujuan hidupku. Tempat dimana aku bisa mewujudkan surgaku kelak baik surgaku di dunia dan surgaku di akhirat nanti. InsyaAllah. Karena aku menyadari sekali bahwa menyia-nyiakan tanggung jawab keluarga adalah sangat berdosa.
Dengan percaya diri aku membuat sebuah keputusan terbesar dalam hidupku, aku memulai untuk melangkah dengan pasti menomorsatukan keluargaku terutama untuk anak-anakku. Yah, aku dengan ikhlas memutuskan untuk berhenti bekerja demi keluarga, demi kebaikan dan kebahagiaan anak-anak dan suamiku. Aku sangat menyadari bahwa sebuah keluarga akan berjalan dengan baik apabila didukung penuh oleh peran orang tua. Dimana peran masing-masing haruslah sesuai dengan porsinya. Mendapat dukungan penuh dari suamiku sebagai kepala rumah tangga dan aku sebagai istri dan ibu dari anak-anakku. Sangatlah penting apabila aku dan suamiku bisa saling berbagi dan membantu dalam menjalankan aktivitas berkeluarga. Cukuplah suami yang fokus bertanggung jawab dalam mencarikan nafkah untuk keluarga. Dan peranku disini sangatlah vital, karena bertanggung jawab penuh dalam mendidik anak-anakku dan tentunya tak terlepas dari dukungan suamiku.
Anak adalah rejeki dari surga buatku. Untuk itulah aku harus benar-benar menjaga amanah yang sangat bernilai ini. Aku berusaha menciptakan sebuah keluarga yang hangat dan nyaman untuk mereka. Agar mereka tumbuh dan berkembang dengan baik dan sehat. Karena di lingkungan keluargalah, untuk pertama kalinya anak-anak mendapatkan pendidikan. Disini peran aku dan didukung oleh suamiku untuk menjadikan mereka anak-anak yang hebat. Aku percaya bahwa dengan menciptakan keluarga yang sehat, nyaman, bahagia, akan melahirkan anak-anakku yang hebat. Keluarga yang selalu mengutamakan kebersamaan, dan keberadaan orang tua terutama kehadiran aku sebagai ibu bagi anak-anakku, memberikan kasih sayang full untuk mereka, akan mendukung sekali dalam tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Karena menurut berbagai literatur, para pakar anak mengatakan bahwa peran dan kehadiran seorang ibu dalam aktivitas sehari-hari sangatlah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan motorik dan psikomotoriknya. Dan aku sangatlah mempercayai hal itu.
Aku sangat bersyukur dengan keputusanku itu, berada di rumah bukan berarti duniaku semakin sempit dan terkungkung. Bukan pula berarti duniaku akan berhenti seketika. Justru aku semakin banyak memahami hal-hal yang sebelumnya aku sendiri benar-benar tidak mengetahuinya, dan sekarang semakin mengerti, terutama tentang hal yang berkaitan dengan dunia anak dan keluarga. Baik itu dunia pendidikan anak, dunia tumbuh kembang anak, maupun dunia tentang keluarga bahagia yang seharusnya. Dan ternyata aku sangat #BahagiaDiRumah, bisa menemani anak-anakku dalam setiap aktivitasnya, bisa menyaksikan dan mengetahui perkembangan dan pertumbuhan anak-anakku di setiap tahapannya, bisa merasakan kebandelan dan kerewelan mereka, dan tentunya bisa berbangga dengan aktivitas cerdasnya. Di samping aku juga bisa full menjadi istri yang baik suamiku. Selalu berada di rumah ketika suamiku membutuhkan kehadiranku dan begitu pun sebaliknya. Hal yang benar-benar sangat aku syukuri dan nikmati, bisa menjadi wanita yang ideal menurutku, bagi anak-anak dan suamiku.
Ternyata jika aku lebih bisa mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan kepadaku, bahwa kebahagiaan itu sangatlah sederhana. Bahwa kebahagiaan itu tidak akan jauh dariku, dari keluargaku sendiri. Jika aku lebih sensitif terhadap diri dan sekitarnya, bahwa sebenarnya dengan #BahagiaDiRumah, itu sudah cukup bagiku. Dan benar sekali pepatah Tiongkok itu, kalau Keluargaku Adalah Mutiaraku. benar-benar mutiara sebenarnya yang harus aku jaga dan aku pertahankan sebagai rasa syukurku kepada Tuhan.
Memang kenyataannya tak sesederhana bila aku membalikan telapak tanganku sendiri, karena aku juga sering menemui berbagai kesulitan terutama masalah yang berhubungan dengan anak-anak dan keluarga. Ada kalanya aku kurang sekali informasi tentang cara mendidik anak yang sesuai, mengeksplorasi dan menstimulasi bakat dan kecerdasan anak dan hal-hal lain yang benar-benar aku kurang paham. Nah kebetulan aku kan juga aktif di media sosial dan sering browsing internet meski tidak terlalu sering, aku temukan beberapa tips dan informasi yang ku butuhkan di website Tabloid Nova atau pun di fanpagenya Nova. Sangat membantu sekali, informasi yang inspiratif dan sesuai dengan yang aku butuhkan sebagai seorang ibu rumah tangga. Sebenarnya awal perkenalanku dengan Nova sudah lama sekali, ketika aku masih sekolah dulu. Waktu itu aku membutuhkan bahan klipping tentang masakan. Nah kebetulan teman sebangkuku berlangganan. Dan aku meminjam sekalian meminta artikel tersebut. Maklum aku belum bisa langganan, belum punya uang cukup buat beli, apalagi berlangganan, cukup buat beli alat keperluan sekolah saja waktu itu. Tetapi cukuplah aku pinjam dan rajin membaca artikelnya. Itu sudah membikin aku senang sekali.
Tak terasa Nova kini sudah berusia 28 tahun. Aku jadi merasa sangat tua, karena lebih tua dari Nova kesayangannku. Nova yang telah menemani hari-hariku selama ini, dan yang selalu menghibur serta telah menginspirasiku melalui tulisan artikel-artikelnya. Angka 28 yang sangat spesial tentunya, Happy NOVAVERSARY ya. Semoga angka NOVAVERSARY akan semakin bertambah, tidak sampai di sini saja, akan tetapi terus berkelanjutan.
Doa dan harapanku cukup sederhana sekali buat Nova. Semoga Nova bisa lebih menginspirasi dan mengedukasi wanita-wanita Indonesia khususnya aku melalui tulisan artikel yang sangat bermanfaat. Dan menjadi salah satu media yang bisa membawa perubahan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Dan khususnya untuk wanita Indonesia, melalui Nova bisa melahirkan generasi inspiratif yang hebat dan cemerlang. Sekali lagi Happy NOVAVERSARY Ke 28 , sukses selalu dan selalu memberi warna Indonesiaku. Amin.
Setidaknya dengan Bahagia di Rumah, menjadi upaya kita untuk tetap bersyukur dimana pun dan kapan pun ya mba :)
ReplyDeletesalam kenal